Selasa, 28 Januari 2014
puisi #10
bulan berpaling
semalam aku mau berbincang pada bulan
dia enggan menoleh
semalam awan menggerutu
andai ku tanya dia pasti berdalih
ada burung gagak bergosip
mereka bilang bukan aku lagi
bulan sudah bertemu bintang yang lain
lalu aku duduk di ujung gunung
berharap bulan melirik lagi
semalam aku mau berbincang pada bulan
dia enggan menoleh
semalam awan menggerutu
andai ku tanya dia pasti berdalih
ada burung gagak bergosip
mereka bilang bukan aku lagi
bulan sudah bertemu bintang yang lain
lalu aku duduk di ujung gunung
berharap bulan melirik lagi
Kamis, 09 Januari 2014
puisi #9
aku sebut...
kau yg bilang
engkau selalu ada
menjaga....
mencari apa yg bisa menghidupi hari
apalah arti keringat untukmu
lelahmu saja tak kau rasa
lalu aku bilang apa?
apa pahlawan?
kau pasi menolak
aku bilang komandan?
kau tak akan setuju
aku sebut ayah
dan kau memelukku
kau yg bilang
engkau selalu ada
menjaga....
mencari apa yg bisa menghidupi hari
apalah arti keringat untukmu
lelahmu saja tak kau rasa
lalu aku bilang apa?
apa pahlawan?
kau pasi menolak
aku bilang komandan?
kau tak akan setuju
aku sebut ayah
dan kau memelukku
puisi #8
jadi apa?
jadi aku sebut kamu apa?
kamu benda?
selimutkah? atau sikat gigi?
atau kamu mahluk ciptaanya?
kamu manusia? apa peri?
atau.......
kamu takdir?
jika iya. aku mau kamu
jadi aku sebut kamu apa?
kamu benda?
selimutkah? atau sikat gigi?
atau kamu mahluk ciptaanya?
kamu manusia? apa peri?
atau.......
kamu takdir?
jika iya. aku mau kamu
Rabu, 08 Januari 2014
puisi #7
katakan malam
katakanlah malam ini dingin
sepercik hujan
sederu angin
aku punya pakaian hangat
tapi tak cukup
selimut?
juga tak mampu
malam ini aku butuh kamu
katakanlah malam ini dingin
sepercik hujan
sederu angin
aku punya pakaian hangat
tapi tak cukup
selimut?
juga tak mampu
malam ini aku butuh kamu
puisi #6
apa surga?
apa boleh di kata surga?
aku kira ini bumi
mungkin aku keliru
aku sangka kau bidadari
apa boleh di kata surga?
aku kira ini bumi
mungkin aku keliru
aku sangka kau bidadari
puisi #5
jangan
jangan
jangan menoleh
nanti kamu tak bisa lihat aku
jangan
jangan menangis
aku tak terlalu yakin bisa mengusap air mata
jangan
jangan memberiku senyum
nanti aku tak mampu membalas
jangan
jangan beri hatimu
hatiku sudah terambil
jangan
jangan menoleh
nanti kamu tak bisa lihat aku
jangan
jangan menangis
aku tak terlalu yakin bisa mengusap air mata
jangan
jangan memberiku senyum
nanti aku tak mampu membalas
jangan
jangan beri hatimu
hatiku sudah terambil
puisi #4
bulan cemburu
bulan kamu marah?
kamu bersekutu dengan awan agar aku tak bisa melihatmu
bulan kamu dongkol?
atau cemburu?
sebab aku lebih memperhatikan ia dari pada kamu
bulan kamu marah?
kamu bersekutu dengan awan agar aku tak bisa melihatmu
bulan kamu dongkol?
atau cemburu?
sebab aku lebih memperhatikan ia dari pada kamu
puisi #3
kemari
kemari dik
biar ku rangkul bahumu
kita beriringan
jangan jauh
karna aku cuma punya kamu
kemari dik
biar ku rangkul bahumu
kita beriringan
jangan jauh
karna aku cuma punya kamu
puisi #2
gita itu lagu
denting lonceng melepas sunyi
tapi aku tak ingin
aku mau nada
berirama dan bersautan
seperti menulis
ketika tau aku tak akan lupa
nada berupa lagu
lagu itu gita
denting lonceng melepas sunyi
tapi aku tak ingin
aku mau nada
berirama dan bersautan
seperti menulis
ketika tau aku tak akan lupa
nada berupa lagu
lagu itu gita
puisi #1
tuhan tahu hatiku
bolehkah aku meminta pada siang?
aku tak ingin terik
apa di izinkan memohon pada malam?
aku tau mau bintang atau gelap
Lalu tuhan mulai pamer
atau dia tau hatiku?
aku belum berucap
lalu dia menciptakan dirimu
bolehkah aku meminta pada siang?
aku tak ingin terik
apa di izinkan memohon pada malam?
aku tau mau bintang atau gelap
Lalu tuhan mulai pamer
atau dia tau hatiku?
aku belum berucap
lalu dia menciptakan dirimu
Langganan:
Postingan (Atom)